Mengatasi Anak Yang Susah Makan Sayur

Sayuran segar (Foto : Freepik)


Assalamualaikum

Hai Bunda? Apakah si Kecil mau makan sayur juga buah-buahan?

Umumnya anak-anak lebih suka makan nasi dan lauk saja, baik lauk nabati ataupun hewani, tetapi mayoritas lebih suka lauk hewani sih. Kenapa? Karena rasanya lebih legit, enak dan krezz. Berbeda dengan sayuran dan buah, meskipun dari segi warna lebih menarik, tetapi bentuknya lunak. Kondisi tekstur inilah yang membuat anak lebih selera dengan lauk pauk.

Lalu bagaimana cara mengenalkan dan membiasakan anak agar mau makan sayur dan buah? Berikut beberapa tips yang bisa bunda coba :

1. Memberikan contoh
Bunda pastinya sudah tahu bahwa anak adalah peniru yang ulung. Dia akan selalu meniru apa yang sering dilihatnya. Memang tidak langsung dilakukan, tetapi bertahap karena tidak ada yang instan. Semakin sering dia melihat, maka akan membuatnya penasaran, kemudian mau mencobanya.

2. Menjelaskan manfaat
Setelah anak mengetahui dan melihat orang tuanya suka dengan sayuran dan buah, selanjutnya bunda bisa menjelaskan apa manfaatnya. Seperti rasanya enak, mudah BAB karena mengandung serat dan membuat badan lebih sehat.    

3. Makan bersama anak
Luangkan waktu untuk dapat makan bersama keluarga, karena anak dapat melihat langsung bagaimana pola makan orang tuanya. Ini bisa menjadi ajang bunda dan ayah untuk menunjukkan kesukaan dengan sayuran, kemudian tunjukkan ekspresi kenikmatannya dan beri kesempatan anak untuk mau mencoba sedikit demi sedikit.

4. Libatkan anak saat ibu masak
Masak bersama (Foto : Freepik)
Saat weekend ataupun liburan, ajak anak-anak untuk membantu bunda di dapur. Perkenalkan dengan berbagai jenis sayuran yang akan di olah dan jelaskan fungsinya bagi tubuh. Keceriaan yang tercipta akan membuat anak jadi berani mencoba.

5. Buat menu yang menarik
Bunda, apa menu kesukaan anak? Jika anak begitu suka dengan ayam goreng, maka Bunda bisa coba membuat kreasi yang bentuknya hampir sama dengan menu kesukaannya tersebut. Misalnya buat keripik bayam. Meskipun bentuknya menarik, tetapi untuk kesan pertama belum tentu anak mau langsung mencobanya. Berikan ia kesempatan untuk mencoba sendiri.  

6. Buat potongan yang menarik
Sup krim (Foto : Freepik)
Memperkenalkan menu baru tentunya tidak mudah, semua membutuhkan proses dan pengenalan. Bunda bisa mencoba dari yang biasanya di konsumsi anak dahulu. Karena bila langsung memberikan sayur dalam bentuk utuh, maka anak akan semakin tidak menyukainya.

Misalnya membuatkan perkedel daging yang didalamnya bunda tambahkan potongan wortel yang kecil-kecil sehingga mudah disisipkan dalam menu makanan. Jika anak suka yang berkuah maka bunda bisa potong dengan bentuk yang menarik seperti bentuk bergerigi atau sayurannya seperti wortel, kentang, labu dan lainnya bunda lunakkan dengan sendok dahulu sebelum dilahap.   

7. Tidak memaksakan
Semua cara memperkenalkan sayuran sudah bunda coba, tetapi masih belum menunjukkan keberhasilan yang nyata. Anak masih tidak mau mencoba makan sayur. Jangan putus asa ya Bun! Semua tentunya berproses dan bunda harus sabar. Tidak memaksakan dan coba terus dengan senyuman. Suatu saat perjuangan bunda akan membuahkan hasil yang nyata.


Aneka sayuran (Foto : Freepik)
Kandungan zat gizi yang terkandung dalam sayuran dan buah, sudah tidak diragukan lagi, yaitu nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk mendukung metabolisme tubuh. Mengenalkan sayuran dan buah di kala anak masih bayi tentunya lebih mudah karena dia belum bisa memilih, tetapi saat anak mulai mengenal berbagai macam makanan maka reaksi pilih-pilih makanan mulai terjadi. Inilah dilema bagi bunda.

Pada intinya, pengenalan makan bermula dari keluarga dan orang tua menjadi pionirnya. Kenalkan dengan cara yang bijak dan penuh kesabaran. Coba berbagai cara hingga nantinya anak benar-benar menyukai sayur dan buah dengan tetap tidak memaksakan, buat suasana makan yang menyenangkan dan berikan apresiasi nyata bila anak mau mencobanya.

Semangat mencoba Bunda.



Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve komentar kamu.
Terima kasih atas pesan yang disampaikan

Diberdayakan oleh Blogger.