Pentingnya Menjaga Lisan
![]() |
Jaga lisan |
Tidak
ada manusia yang tercipta dengan penuh kesempurnaan. Setiap insan pastinya
mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Karenanya manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial. Saling membutuhkan dan melengkapi keberadaannya satu dengan
yang lain.
Pernah
tidak merasakan atau mengalami. Disaat seseorang berada diatas puncak, dengan
segala kelebihannya, manusia terkadang lupa memandang ke bawah. Sehingga muncul
perasaan bahwa diri kita lebih baik, lebih cantik, dan segudang nilai plus
lainnya dibanding orang lain. Astagfirullah.
Pernah
suatu hari, saya mendapatkan kalimat yang cukup menohok, "kok kamu bisa
sih masuk grup ini, inikan grup untuk
orang-orang yang sudah ahli, bukan untuk anak amatiran seperti kamu. "
Rasanya
hati ini langsung merintih, sakit, ingin marah, tapi tidak bisa melawan.
Istilahnya langsung baper. Mulut hanya bisa terkatup. Nyinyiran yang sangat
menyakitkan, hiks. Sudah pernahkah merasakan hal inikah?
Lidah Bisa Setajam Silet
![]() |
Pandai-pandai menjaga lisan (Foto : Frepik) |
Apa
yang kamu lakukan jika mendapatkan nyinyiran yang menyakitkan? Balas menyakiti,
diam, kabur atau mencari pertolongan. Disinilah sikap seseorang sebenarnya
teruji. Kalau saya, memilih diam, tetapi bukan berarti saya merasa kalah. Dia
berkata menyakitkan karena tidak mengetahui kondisi yang sebenarnya. Terbayangkah
apa yang akan terjadi jika kita melawan kata-kata yang menyakitkan itu? Mungkin akan terjadi perdebatan dan saling
bersitegang.Ya bisa jadi.
Lidah
tak bertulang, sehingga kalimat dengan mudahnya meluncur tanpa bisa
dikendalikan. Kata-kata yang bisa mengakibatkan orang lain merasa sakit hati,
baper. Inilah pentingnya kontrol diri dalam bersikap, menjaga perbuatan dan
kata-kata. Memang bukan hal yang mudah dilakukan. Saya juga masih terus
berusaha memperbaiki diri. Saat khilaf sering terjadi, maka segerakan memohon
ampun pada Alloh SWT. Astagfirullah.
Husnuzan dan Tabayun
Bisa
jadi diri kita lebih baik dari orang lain, tetapi kita juga memiliki segudang
kekurangan. Benarkan? Kekurangan yang
kita miliki sedikit tertutupi dengan kelebihan yang ada atau bisa jadi Alloh
yang menutupinya. Jadi bukan berarti kita lebih baik dari orang lain.
Berhusnuzan
atau berbaik sangka sangatlah penting dijaga. Saat menerima informasi apapun,
sekalipun itu berita buruk sebaiknya tidak langsung ditelan mentah-mentah,
tetapi cobalah berbaik sangka dahulu.
Tabayun
artinya mencari tahu kebenaran informasi. Tujuannya supaya kita mendapatkan
data yang akurat bukan berdasarkan prasangka. Hasilnya kita bisa mendapatkan
keterangan yang jelas, lengkap dan benar, bukan sebaliknya. Berita yang didapat
jika memungkinkan dicek kembali kebenarannya, gali dan cari dulu informasi
selengkap-lengkapnya melalui orang-orang terdekat, atau jika tidak mendapatkan
juga bisa bertanya langsung kepada yang bersangkutan dan dengan kata-kata yang
baik.Karena jika mengikuti amarah, hanya akan membuat suasana menjadi semakin runyam.
Bukan solusi yang justru didapatkan.
![]() |
Berkata yang baik (Foto : Frepik) |
Menikmati
indahnya kehidupan ini menjadi lebih berarti bila antara sesama bisa saling
menghargai, menerima kekurangan yang ada, menjaga kata-kata dan saling
menghormati.
"Jagalah
lisanmu karena dari lisanlah hati seseorang bisa merasa senang atau sakit.
"
Kalimat
ini berusaha saya jaga dan tanamkan dalam diri. Supaya saat berkata-kata, bisa
lebih berhati-hati. Karena jika hati sudah terluka, untuk menyembuhkannya
tidaklah mudah. Butuh waktu dan proses. Bisa saja kata-kata yang sudah
terlontar dan menyakitkan itu dimaafkan, tetapi bisa jadi sebaliknya. Tinggallah
penyesalan di akhir. Tulisan ini merupakan pengingat diri yang penuh dengan kekurangan, agar bisa terus menjaga dan menapaki hari agar selanjutnya bisa lebih baik lagi. Terus mengevaluasi diri.
Mohon
maaf bila ada kata yang menyakiti. Maksud hati bukanlah demikian, tetapi karena
diri tidak mampu mengontrol lidah dan kehendak. Harusnya bisa terus mawas diri
agar mampu mengontrol segala gerakan hati, sehingga hidup jadi lebih berarti. Insya
Allah.
Semoga bermanfaat
Semoga bermanfaat
#selfreminder
Betul banget ... Bahkan Nabi sudah mewanti2 untuk menjaga lisan kita. "Tsakilatka ummuk".
BalasHapusSalam dr Tokya 😉
Setuju dengan pepatah 'lidahmu harimaumu'.
HapusDarinyalah datangnya kebajikan
BalasHapusBegitu pula dengan kenistaan
-Manusia Amatir
Terima kasih.
HapusPura2 tuli saja lebih baik
BalasHapusHahaha iya Mbak.
HapusLisan, hal paling sulit untuk dijaga/ dikendalikan. Insyaa Allah dengan banyaj beristighfar dan memperbaiki lingkungan tempat tinggal (misal berteman dengan orang sholeh)dapat diminimalisir bahkan dihilangkan.
BalasHapusIya Mbak. Semoga kita bisa insan yang lebih baik lagi ya.
HapusBekasnya tak dapat terhapus, ya bekas lidah ini
BalasHapusBetul Mbak. Bahkan bisa bikin perpecahan.
HapusUcapkan apa yg perlu atau lebih baik diam, salam Tokyo ka🙏
BalasHapusSetujuuuu.
Hapus