Tips Hijrah
Hijrah |
Perjalanan
kehidupan setiap insan diharapkan bisa mengalir sesuai dengan apa yang menjadi
harapannya. Namun, tidak semuanya mampu berjalan seiring seirama. Keluarga,
teman, dan lingkungan sekitarnya mempengaruhi pembentukan diri kita.
Hijrah
Perubahan menuju lebih baik (Foto : unsplash) |
Apa
sebenarnya hijrah? Apakah setiap orang
akan melakukan hijrah?
Makna
hijrah adalah berpindah untuk melakukan sebuah perubahan. Misalnya perubahan
perilaku, atau pindah ke tempat yang baru. Makna hijrah dapat disesuaikan
dengan tujuan masing-masing insan.
Tujuan Hijrah
Manusia adalah
makhluk yang mempunyai potensi menjadi insan
baik atau buruk, maka semuanya itu tergantung
kepadanya,
kemana ia hendak
membawa dirinya untuk hijrah dan berubah.
~Ustad Faisal Kunhi
MA ~
Hijrah
adalah sebuah keniscayaan, tidak dapat di cegah, karena manusia bersifat
dinamis, mengalami perubahan. Niat berubah dari kebiasaan yang buruk berganti
menjadi kebaikan adalah tujuan dari hijrah. Memperbaiki diri agar dapat lebih
baik lagi. Memahami akan hakikat kehidupan bahwa tidak ada hal yang abadi dan
semua yang diperbuat, nantinya akan di mintai pertanggungjawaban-Nya.
Tips Hijrah
Tekad
untuk hijrah bermula dari keinginan diri sendiri. Merasa bahwa apa yang
dilakukan selama ini masih kurang sesuai, sehingga berniat untuk mau melakukan
perubahan. Namun, tidak semua proses dapat berjalan dengan cepat. Perubahan
akan membutuhkan perjuangan dan melalui tahapan ujian.
Hijrah
membutuhkan kesungguhan dan niat yang kuat. Sehingga bila ujian datang, tetap bisa
tegar bagai batu karang, tidak tergoyahkan. Untuk menguatkan tujuan hijrah, tancapkan
niat yang kuat, dan menjaga pengaruh dari kondisi sekitar, teman, saudara, juga
kerabat.
1. Niat
“Menjaga niat. Yang terpenting
dari amal adalah
diterima oleh Allah
SWT atau tidak. Jika niatnya salah,
sehebat apapun amal
pasti tidak akan diterima.”
(KH. Abdullah
Gymnastiar)
Tanamkan
niat yang kuat, penuh keyakinan dan fokus berhijrah untuk melakukan perubahan
yang lebih baik, mengharapkan keridhoan Allah SWT semata. Niat yang mudah
goyah, akan membuat perubahan yang diinginkan tidak menjadi ajeg, tapi mudah
terombang-ambing.
2. Keluarga
Keluarga
akan memberikan dukungan penuh dalam melakukan sebuah perubahan, juga akan
menguatkan niat dan mampu mengingatkan di kala kekhilafan datang.
3. Teman
atau komunitas
Pilihlah
teman yang seirama, yang mampu membantu kita hijrah. Perubahan sering kali
terjadi karena pengaruh teman yang selalu bersama. Bila sebelumnya bergaul
dengan orang-orang yang kurang tepat, maka sejak berniat hijrah, carilah teman
yang mampu mengubur semua kesalahan yang dilakukan sebelumnya.
Secara
perlahan mulailah bergaul bersama teman atau bergabung dalam komunitas yang
mampu membuat perubahan lebih baik lagi. Mau mengingatkan dikala salah, tetap
bersama di kala terjadi kesusahan, amanah dan jujur.
4. Lingkungan
Saat
niat hijrah timbul, apakah lingkungan akan menerimanya? Tentu semua hal
membutuhkan proses dan evaluasi, tidak ada yang instan. Temukanlah lingkungan
yang kondusif agar niat baik tidak tergoyahkan. Namun, bila memang tidak dapat
berpindah, kuatkan niat agar mampu menghadapi ujian dari lingkungan yang masih
merasa ragu akan perubahan yang dijalani.
5. Doa
dan istiqomah
Doa
akan membantu menguatkan niat yang ingin di raih. Karena semua pertolongan
datangnya hanya dari Allah SWT semata. Allah pula yang mampu membolak-balikkan
hati kita. Tunaikan semua kewajiban yang harus dilakukan dan terus berdoa agar
Allah SWT selalu menunjukkan jalan yang sesuai, menjaga niat hijrah agar tidak
goyah dan mampu istiqomah.
Kapan Akan Hijrah?
“ Dan bersegeralah
kamu mencari ampunan dari Tuhanmu
dan mendapatkan surga
yang luasnya seluas langit
dan bumi yang
disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Ali ‘Imran :133)
Kapan
sebaiknya kita berhijrah? Apakah ada batas waktunya?
Melakukan
perubahan menuju kebaikan tidak ada batas waktunya. Semua bermula dari tekad
dan kesiapan diri. Hijrah mampu mengembalikan energi positif yang sebelumnya
hilang. Derasnya arus kehidupan tidak membuat niat diri bergeming untuk mampu
melakukan perubahan yang lebih baik lagi. Kehidupan hanya sekejap mata. Kitapun
tidak tahu kapan ajal menjemput, sedangkan semua perbuatan akan diminta
pertanggungjawabannya.
Wallahu
a’lam
Artikel yang bagus. Semoga kita diberikan petunjuk oleh Allah Swt untuk menjadi pribadi yang mau introspeksi diri dan berhijrah ke arah yang lebih baik, menjadi pribadi yang soleh/solehah kaffah, tidak setengah-setengah, serta bermanfaat bagi orang banyak. Aamiin
BalasHapusAamiin ya robbal'alamin. Terima kasih Mas.
Hapus