Kamu Suka Marah? Yuk, Ubah Amarah Dengan Cara Menyenangkan
![]() |
Api amarah. (Sumber : Pixabay) |
Marah adalah hal yang alami terjadi pada setiap
orang, selain dari rasa sedih, senang juga bahagia. Amarah terjadi secara
tiba-tiba dan umumnya tidak terkontrol, seperti dengan melontarkan kata-kata
bernada tinggi, merusak apa yang ada didekatnya atau bahkan menyakiti orang
lain. Itulah amarah yang diibaratkan bagaikan api yang membakar.
Meskipun marah merupakan hal yang alami, apakah
kita harus mengikuti perasaan itu? Tentu tidak. Karena dengan kita menuruti
amarah yang dirasa, bisa jadi nantinya akan menyakiti orang yang kita sayangi.
Lalu bagaimana meredam rasa marah itu? Mampukan kita melakukannya?
Penyebab
terjadi marah
Marah bisa terjadi karena berbagai hal, bisa karena
masalah yang sebenarnya sepele, ataupun adanya kondisi yang terpendam terlalu
mendalam. Ya, sebuah perasaan sakit yang terpendam akan membuat seseorang
menjadi mudah marah dan menakutkan.
Faktor jenuh dan letih juga bisa menjadi pemicu
kemarahan. Misalnya, saat ayah sampai di rumah dengan kondisi letih, kemudian
kita menceritakan hal yang menyakitkan maka reaksinya akan menjadi marah.
“Jagalah dirimu
dari sifat marah, karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan berakhir
dengan penyesalan.” ~ Ali Bin Abi Thalib
![]() |
Meredam emosi. (Sumber : Pixabay) |
Cara Meredam kemarahan
Meredam rasa marah tentu bukan hal yang mudah
dilakukan. Namun, bukan berarti tidak bisa diredam, karena segala tidak ada
yang tidak mungkin bila kita belum mencobanya.
1. Positif thinking
Menjaga untuk selalu berpositif thinking dengan
sekitar akan membuat kita menjadi lebih mudah menerima apapun. Meski awalnya
marah, tetapi berusaha untuk mencerna kembali apa yang di lihat dan di dengar
dengan penuh kehati-hatian.
2. Saat marah mendera, ubahlah posisimu
Sebuah hadist Rasulullah menyampaikan,
“Bila salah satu
di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang
(maka sudah cukup). Namun, jika tidak lenyap juga amarahnya, maka
berbaringlah.” ~ HR. Abu Daud
Nah, jelaslah bahwa saat kita merasa marah akan
suatu hal, segeralah merubah posisi kita, tenang sejenak dan coba renungi
keputusan apa yang akan diambil.
3. Pengendalian diri
Berusaha mengendalikan diri dalam kondisi yang
dialami memang membutuhkan proses pendewasaan. Pengendalian diri akan membuat
jiwa menjadi lebih tenang dan tidak terpancing akan situasi yang terjadi. Diam
menjadi salah satu bentuk pengendalian diri.
“Jika salah
seorang di antara kalian marah, diamlah.” ~ HR. Ahmad
4. Berwudhu
Saat amarah datang, maka kondisi kita terasa
lemah, sehingga mudah terbawa emosi. Hati terasa panas dan tanganpun akan
berusaha mencengkeram sesuatu. Inilah emosi yang dirasakan, layaknya bara api
terasa panas. Maka cobalah segera berwudhu. Sentuhan air yang menyejukkan akan
membuat hati menjadi lebih tenang. Amarah yang terasa ingin diluapkan pun
perlahan sirna.
![]() |
Sentuhan air wudhu mampu meredam emosi. (Sumber : Pixabay) |
Meski marah merupakan kondisi yang alami, tetapi
mengendalikannya bukan hal yang mudah. Namun, segala akan bisa dilakukan bila
kita memiliki kemauan untuk merubahnya. Ya, awalnya kita memang merasa tidak
mampu mengendalikan diri, tetapi setelah tahu dampak buruk yang akan terjadi
bila amarah itu terlontar maka kitapun berusaha memperbaiki diri dan
mengendalikan amarah yang dirasakan.
Hingga hasilnya suatu saat kita akan mampu
mengendalikannya emosi dengan baik. Amarah bisa terjadi kapanpun dan dalam
kondisi yang tidak terduga. Marah adalah emosi sesaat yang akan memberikan
penyesalan. Terjadi kerusakan, ada yang tersakiti, menimbulkan tangisan dan
menjadi hal yang tak akan bisa dilupakan. Ya, memori yang akan selalu terkenang
dan membuat kita menyesal selamanya. Akankah amarah ini terus kita biarkan
tanpa kendali? Lalu kenangan apa yang akan kita tinggalkan nantinya saat kita
telah tiada?
Wallahu ‘alam.
Referensi :
rumaysho.com
Dan kemarahan bisa merusak kesehatan. Terimakasih telah berbagi mb ..
BalasHapusTerima kasih juga Kak.
HapusTipsnya bermanfaat, makasih mbak
BalasHapusTerima kasih juga dan saling mengingatkan ya.
Hapuswuhuuu, marah sunguh membahayakan
BalasHapusnice info kak :)
Terima kasih.
Hapus