Orang Tua Harus Tepati Janji

Kasih orang tua terhadap buah hatinya (Foto : Pixabay)
Assalamualaikum ....

Pernahkah Bunda lupa dengan janji yang sudah disampaikan pada buah hati. Bagaimana rasanya Bun? Sedih, itu pasti. Padahal mengucapkan sebuah janji adalah hutang, yang harus dibayar lunas. Lalu bagaimana jika orang tua berjanji pada anak, apakah harus ditunaikan juga? Jawabannya iya, harus ditunaikan.   

Suatu ketika saya lupa dengan janji yang sudah diucapkan pada putri saya. Sebelumnya saya berjanji akan mengajaknya berlibur ke kebon binatang saat akhir pekan. Saya pun lupa mencatat apa yang sudah dijanjikan tersebut. Hingga di hari H, putri saya bertanya, “hari ini kita jadi pergi ke kebon binatangkan Ummi?”

Saya kaget dan berusaha mengingat kembali akan janji itu.
“Memang Ummi janji ya mau ngajak adek ke kebon binatang? Ummi lupa tuh.”
“Aaah ummi, kan waktu itu udah bilang, kalo libur mau ngajak adek ke kebon binatang, kok lupa sih. Pokoknya kita pergi, adek enggak mau kalo enggak jadi. Adek mau liburan,” protes putriku dengan ekspresi yang sedih dan terlihat ada kekecewaan di raut wajahnya. Melihat kesedihannya membuat saya merasa bersalah dan saya pun bergegas untuk bersiap-siap. Janji harus ditepati.

Berkaca dari kejadian tersebut, akhirnya setiap saya berjanji selalu di catat dalam memo dahulu, sebelum janji itu menguap dan terlupakan. Jadi sebuah pelajaran yang berharga buat keluarga khususnya saya sebagai ibu. Janji yang sudah disampaikan, hendaknya bisa ditepati. Janji yang diingkari akan membuat anak kecewa, kepercayaan pada orang tua akan berkurang dan akan selalu teringat oleh anak hingga dewasa kelak. Bahkan bisa membuat anak menjadi mudah berbohong, tidak amanah.

“ Cintailah anak-anak dan kasih sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamukah yang memberi mereka rezeki.”
(HR. Ath-Thahawi)

Orang Tua adalah Panutan Anak
Orang tua adalah panutan (Foto : Freepix)
Menjadi orang tua merupakan sebuah kebahagian, karena sudah memiliki anak sebagai penerus generasi. Dan bagi anak, orang tua adalah segalanya. Mampu melindungi, memberikan kasih sayang, sebagai panutan juga sebagai tempat curhat. Madrasah pertama anak adalah orang tua, karenanya apapun yang dicontohkan orang tua, anak pasti akan mengikuti.

Hal ini yang membuat saya dan keluarga berusaha untuk selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata. Namun, manusia adalah tempatnya salah, ada saja kekurangan yang dilakukan, sedikit khilaf yang bisa saja terlihat oleh anak dan kemudian mengikuti.

Misalnya saat saya makan ditempat tidur karena letih dan posisi tubuh agak menyandar seperti tiduran. Spontan putri kecil saya pun protes, “kok ummi makannya sambil tidur, kan enggak boleh Mi.”

Saya pun berusaha menjelaskan agar dia mengerti.
 “ Iya adek sayang, ummi bukan boboan, tapi ummi cuma sandaran. Ummi capek.”
Putri saya pun mengerti dan langsung pergi main lagi.

Sekilas hal ini terkesan sepele, tetapi bila terus menerus dilakukan, maka anak akan mengikuti kebiasaan yang orang tua lakukan dan jangan salahkan mereka.
Begitupun saat kita melakukan kesalahan pada anak, jangan lupa sampaikan kata ‘maaf’ kepadanya. Bukan hal yang tabu bila orang tua meminta maaf pada buah hatinya. Justru anak akan merasa diakui dengan sikap tersebut. Saya teringat ada 3 kata ajaib yang sebaiknya mulai diperkenalkan sejak dini yaitu maaf, terima kasih dan tolong. 

Harapan Orang Tua
Anak merupakan amanah Allah SWT. Terlahir dengan kondisi yang bersih dan polos. Orang tua yang akan membentuk masa depannya. Memberikan pondasi awal yang baik maka akan membentuk karakter anak yang baik juga. Semua orang tua tentunya mempunyai harapan yang besar pada buah hatinya, ingin memberikan yang terbaik dan melindunginya dengan sepenuh hati. Bahkan, saat anak mengalami sakit, sebagai orang tua berharap agar rasa sakit anak bisa dipindahkan ke dirinya. Sedih melihat buah hati tercinta sakit dan menangis.

Doa yang terbaik akan selalu dipanjatkan. Semoga kelak menjadi anak yang soleh atau soleha, selalu disehatkan tubuhnya, pandai saat menuntut ilmu dan menjadi kebanggaan keluarga. Sebagai orang tua saya masih jauh dari yang diharapkan dan terus berbenah diri agar bisa menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak tercinta. Insya Allah.



Wassalam.

36 komentar:

  1. Anak2 mah gak bisa dijanjiin, akan selalu di kejar sampai dapat. Pembelajaran juga buat diri supaya jgn mudah berjanji kalau gak bs ditepati, sbgmn yg ditulis kita adalah teladan nyata bagi anak2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak, saya juga belajar banget dari pengalaman pribadi.

      Hapus
  2. Makasih sharingnya Mbak, Duh aku baru tau ternyata anjuran menepati janji ke anak ada hadist nya ya, MasyaAllah harus sering2 inget nih saat kita membuat janji ke anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini juga mengingatkan diri sendiri Mbak. Semoga bisa saling mengingatkan.

      Hapus
  3. Begitulah. Mendidik anak itu sebenarnya sekaligus mendidik diri sendiri untuk konsisten ya

    BalasHapus
  4. Setujuuu, kalau orangtua berjanji WAJIB tuh ditepati, agar anak bisa belajat dari kita dan menirunya, anak kan peniru ulung. Lah, kalau ortunya berjanji lalu diingkari maka anak pun nanti bisa melakukan hal yg sama.
    Suami selalu kuingatkan nih kalau ngasih janji ke anak-anak harus ditepati, orangnya suka lupa sih. Makanya saya kalau gak sanggup, gak berani janji apa-apa ke anak-anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, saya sekarang kalo janji juga hati-hati banget.

      Hapus
  5. Iya bener banget, Mbak. Jadi reminder juga sih buat aku. Harus lebih hati-hati saat bertutur kata di hadapan anak. Soal janji kadang masih menyepelekan karena dianggap basa-basi padahal itu sangat melekat di benak anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saling mengingatkan Mbak. Ternyata janji dengan anak itu lebih melekat di hati mereka. Akan terus terekam.

      Hapus
  6. Jadi inget waktu kecil kalau dijanjiin sama bapak suka nagih kemanapun pergi bapak diikuti

    BalasHapus
  7. Makanya sy jarang janji2 sm anak2, kalau masih rencana. mau jalan ke mall misalnya, tunggu pas waktu bnr2 mau jalan baru bilang deh. Soalnya takut nggak jadi, bakal ditagih sampai terlaksana. Dan sepanjang hari nggak habis2 nagihnya. Hhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, saya juga ngerasain banget. Kayak punya hutang uang jadinya hihihi.

      Hapus
  8. Iyaa bener.. Anak-anak memang ngga pernah lupa kalau sudah dijanjiin.. Kadang kitanya yang sering lupa..Makasih sharingnya bun...

    BalasHapus
  9. Terkadang kebanyakan orangtua menganggap remeh dengan urusan seperti ini. Pertimbangannya karena mereka masih anak-anak. Padahal justru di masa ini pembentukkan karakter anak dicipta. Jika kita sebagai orangtua tidak mampu menjadi role model, maka hasilnya akan tidak baik bagi anak. Thanks sharingnya mbak.

    BalasHapus
  10. Duh, janji sama anak tuh ditagihnya ribuan kali... hehehehe

    BalasHapus
  11. Sering menasehati orangtua siswa jangan pernah berjanji sesuatu yang tak mungkin ditepati dalam jangka cepat ataupun lama, jika mampu langsung saja begitu yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju Mbak. Janji dengan anak lebih berat jika tidak dilaksanakan.

      Hapus
  12. Noted banget nih buat orang tua baru seperti saya. Meski anak saya di usianya yang sekarang belum paham banyak hal tapi setidaknya sebagai seorang ibu saya sudah harus belajar untuk menepati janji.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NOted juga buat saya MBak, karena belajar dari pengalaman.

      Hapus
  13. Setuju, karena anak akan belajar dari cara orang tuanya bersikap. Menepati janji adalah nilai kebaikan yang wajib ditanamkan pada anak ... caranya dengan memberinya contoh nyata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, semoga kita bisa memberikan contoh yang terbaik buat anak-anak.

      Hapus
  14. Betul, orang tua adalah teladan yang akan selalu jadi panutan anak

    BalasHapus
  15. Orang tua harus bisa menepati janji pada anaknya, karena orang tua adalah panutan anak, setiap anak akan meniru apa yang dilakukan orang tua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mbak, jadi orang tua harus lebih berhati-hati.

      Hapus
  16. Setuju banget mbak. Nggak cuma dijanjiin aja tapi juga ditepati. Nggak cuma dikasih tahu, tapi juga dikasih contoh.

    BalasHapus
  17. Weleh,kita tuh emang haris semlurna yah di depan anak ya kak,gak boleh menyepelekan mereka. Karena usia anak2 karakternya mulai terbentuk dan mencontoh orangtuanya.

    BalasHapus
  18. Setuju, orang tua memang harus menularkan hal-hal positif pada anak

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve komentar kamu.
Terima kasih atas pesan yang disampaikan

Diberdayakan oleh Blogger.