Cara Menghindari Kejaran Lipan
Binatang dalam rumah. (Sumber : Pixabay) |
Hallo sobat ...
Binatang apa yang bikin kalian takut? Apakah
kelabang atau lipan salah satunya? Awalnya sih saya jarang melihat binatang
ini, tetapi saat pindah rumah, barulah saya tahu dan mencari tahu mengenai binatang
yang satu ini.
Alam
kehidupan Lipan / kelabang
Kelabang atau di kenal dengan lipan mempunyai kaki
di setiap ruas tubuhnya. Menurut Wikipedia, Lipan atau kelabang merupakan hewan
arthropoda (yaitu hewan dengan kaki disetiap
ruas tubuhnya).
Keberadaan hewan ini sudah cukup lama, yaitu sejak
zaman purbakala. Mulai dari yang berukuran raksasa hingga bentuk yang saat ini
terlihat. Umumnya ditemukan didaerah seperti padang pasir, pegunungan juga
hutan. Kondisi iklim ternyata mampu mempengaruhi ukuran tubuhnya. Di daerah
yang beriklim panas biasanya berukuran lebih kecil (hingga 10 cm), sedangkan
yang berada di daerah lembab, panjangnya bisa melebihi 30 cm.
Lipan merupakan pemakan serangga, dan yang biasa
menjadi santapannya seperti semut, kecoa, ngengat, lalat juga rayap. Jadi
keberadaan hewan ini di rumah sebenarnya tak lain untuk memburu mangsanya
tersebut. Namun, bagi kita kehadiran lipan begitu menakutkan, sehingga hal
pertama yang kita lakukan adalah segera membasminya. Begitupun dengan saya yang
takut akan kehadiran lipan. Hanya saja saya tidak berani membunuhnya sehingga
tindakan yang saya lakukan hanya dengan mengurangi gerakannya saja.
Bisa
Lipan dan cara menghindari kejarannya
Berdasarkan berbagai literatur, dijelaskan bahwa
lipan juga memiliki bisa yang sebenarnya berfungsi untuk memberikan
perlindungan terhadap dirinya. Bisa yang dikeluarkan pun tidak terlalu
berbahaya seperti bisa ular. Namun demikian, kita hendaknya dapat menjaga diri dari
bisa lipan tersebut. Lalu bagaimana caranya kita menghindari diri dari kejaran
lipan?
Saya mencoba menghindari lipan dengan menaburkan
garam di sekitarnya, tetapi hal tersebut tidak mampu membuahkan hasil. Lipan
yang sudah diberikan garam, tetap dapat bereaksi dengan terus bergerak dan
menerjang garam yang penuh menyelimutinya.
Garam untuk membasmi lipan. (Sumber : Pixabay) |
Merasa usaha yang saya lakukan belum berhasil,
sedangkan rasa panik terus menyelimuti, maka saya mencoba memberikan cairan
yang ada di dekat saya. Memberikan cairan pencuci piring, Sunlight, hingga
menyelimuti seluruh tubuhnya. Saat awal lipan memang masih bergerak, tetapi
tidak lama kemudian gerakannya semakin melambat dan terdiam. Apakah dia mati?
ternyata tidak. Cairan tersebut tidak membuatnya langsung mati, tetapi hanya
membius sesaat. Karena jika di perhatian, saat saya mengguyur dengan air, lipan
akan bergerak kembali seperti sebelumnya.
Maka saya diamkan beberapa saat hingga benar-benar
tidak mampu bergerak lagi, kemudian setelah merasa yakin aman, saya bersihkan
dengan tisu (jika berada di luar kamar mandi) atau mengguyurnya dengan air
(saat ada di kamar mandi).
Kesimpulan
Kehidupan kita di alam semesta ini berdampingan
dengan hewan baik yang berukuran kecil hingga besar. Sejatinya semua makhluk
dapat hidup saling bersinergi. Begitupun dengan lipan atau kelabang yang
menopang kehidupannya, dengan menjadi pemangsa serangga seperti semut, lalat,
kecoa, dll. Jadi kehadirannya di rumah bukan untuk melukai ataupun merusak. Namun,
karena kita merasa takut maka kehadirannya lebih sering di bunuh.
Saat ini bisa dicoba dengan tidak membasmi lipan,
tetapi berikan cairan yang sifatnya menjadi pembius, kemudian kembalikan dia ke
alamnya. Hewan juga merupakan makhluk Allah dan dengan kesempuranaan bentuk
yang kita miliki maka sudah selayaknya kita mampu saling mengasihi dan menjaga
apa yang di ciptakan-Nya.
Semoga bermanfaat.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve komentar kamu.
Terima kasih atas pesan yang disampaikan