Seberapa Pentingkah Pemberian Imunisasi untuk Buah Hati Tercinta
![]() |
Pemberian imunisasi untuk anak. (Sumber : Pixabay) |
Bunda, sudahkah buah hatinya di imunisasi ? Anak
merupakan buah hati yang menjadi kesayangan kita. Maka orang tua bukan hanya memenuhi
kebutuhan harian saja, tetapi yang tak kalah penting adalah menjaga kesehatannya
agar dapat terus tumbuh sehat sesuai harapan. Salah satunya dengan memberikan
imunisasi sesuai dengan tahapan usia. Jenis imunisasi apa yang diberikan untuk
anak dan apakah ada dampak yang ditimbulkan jika anak tidak diimunisasi ?
Tujuan
imunisasi
Setiap insan sebenarnya sudah dibekali dengan
kekebalan tubuhnya masing-masing. Namun, bagi seorang anak kekebalan tubuh
tersebut belum berkembang seperti orang
dewasa. Karenanya perlu diberikan imunisasi untuk membantu menjaga dan
mengoptimalkan daya tahan tubuhnya.
Imunisasi yang dilakukan dengan pemberian vaksin
tersebut, akan membantu sistem imun anak untuk membentuk antibodi khusus yang
mampu melawan jenis-jenis penyakit tertentu.
Pemberian
imunisasi untuk anak
Imunisasi yang pertama diberikan dikatakan sebagai
imunisasi wajib untuk usia 0-12 bulan kemudian ditambah dengan imunisasi lanjutan, pemberian usia 1-18 tahun, seperti
dijelaskan berikut pada tabel :
![]() |
Jadwal imunisasi sesuai IDAI. |
Ada beberapa pertanyaan terkait dengan pemberian
imunisasi untuk anak, antara lain :
1.
Apakah semua imunisasi tersebut harus diberikan pada anak?
Tentunya dokter mempunyai pertimbangan tertentu
kenapa semua anak perlu diberikan imunisasi sesuai tahapan usia. Namun, bila
memang kondisinya tidak memungkinkan maka utamakan pemberian imunisasi wajib
dahulu dan untuk imunisasi lanjutannya dapat dikonsultasikan dengan
dokter.
2.
Lalu bagaimana jika pemberian imunisasi terlambat dilakukan?
Pemberian yang terlambat bukan berarti tidak
dilanjutkan, tetapi segeralah membawa anak ke dokter atau klinik kesehatan
terdekat agar dapat secepatnya diberikan imunisasi yang tertinggal. Sehingga
anak tetap mendapatkan imunisasi tersebut.
3.
Bagaimana jika saat akan imunisasi anak mengalami sakit?
Pemberian imunisasi memang lebih disarankan dengan
kondisi anak yang sehat. Namun, jika anak mengalami sakit, sebaiknya
dikonsultasikan dahulu agar kondisinya cepat pulih, kemudian bisa mendapatkan
imunisasinya.
Sebenarnya untuk penyakit ringan seperti flu,
batuk, infeksi telinga atau demam ringan, anak tetap bisa mendapatkan
imunisasi. Namun, untuk dapat memastikan bagaimana kondisi anak, maka
dikonsultasikan dahulu dengan dokter.
4.
Bagaimana jika setelah imunisasi terjadi efek samping?
Tenang ya Bunda. Vaksin imunisasi yang diberikan
untuk anak telah melalui proses penelitian yang sangat mendalam sehingga
menjamin, vaksinasi yang diberikan aman juga minim risiko. Selain itu juga,
sudah melalui tes dan uji klinis untuk menjamin cara kerja dan keamanannya.
Lalu bagaimana jika setelah di imunisasi anak
mengalami demam, nyeri, nafsu makan menurun, bengkak, dll? Setelah di
imunisasi, area tubuh yang di suntik memang akan mengalami nyeri, bengkak
ataupun sedikit kemerahan, tetapi nantinya akan hilang dengan sendirinya. Jika
anak memang terlihat kurang nyaman maka Bunda bisa mengkompresnya dengan air
dingin yang dibasahi pada kapas.
![]() |
Demam setelah imunisasi. (Sumber : Pixabay) |
Demam, nafsu makan menurun, sebenarnya bukan
merupakan reaksi bahwa kondisi anak mengalami sakit, tetapi bisa sebagai bentuk
reaksi vaksin yang sedang berusaha mengoptimalkan tubuh untuk membangun kekebalan
terhadap penyakit.
Dampak
bila tidak diberikan imunisasi
Tahukah Bunda! Anak yang diberikan imunisasi akan
mengurangi risiko menularkan penyakit pada orang yang ada disekitarnya. Sistem
imun yang masuk ke dalam tubuh anak memberikan perlindungan akan kuman aktif
yang menyerang tubuh. Pemberian vaksinasi memang tidak 100% akan melindungi
tubuh dari serangan penyakit, tetapi paling tidak risiko tertular akan
terminimalisir, seperti dengan gejala penyakitnya lebih ringan dan mudah
diobati. Hal ini tentunya berbeda dengan kondisi tubuh yang tidak
diimunisasi.
Di tengah perkembangan dunia digital saat ini,
apakah masih ada orang tua yang tidak memberikan imunisasi untuk buah hati
tercintanya? Mungkin masih ada, tetapi paling tidak jumlah yang memberikan
imunisasi jauh lebih banyak dan sudah memahami apa maksud dan tujuan
pemberiannya. Namun, bukan berarti yang tidak memberikan tidak memahaminya.
Kembalikan semuanya kepada keputusan masing-masing orang tua. Kekhawatiran akan
reaksi yang mungkin terjadi dapat dikurangi dengan pemahaman akan manfaat dan
bagaimana reaksi tersebut terjadi.
Memahami manfaat pemberiannya, diharapkan semua
orang tua semakin lebih mengerti apa yang nantinya didapatkan dengan memberikan
imunisasi kepada anak. Karena harapan semua orang tua adalah sama, ingin
anaknya selalu sehat dan tumbuh sesuai harapan.
Semangat sehat.
Referensi :
www.hellosehat.com
Tidak ada komentar:
Silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve komentar kamu.
Terima kasih atas pesan yang disampaikan