SUDAHKAH KITA MENIKMATI INDAHNYA PERBEDAAN
Perbedaan merupakan sunnatullah (Image : Freepik)
Manusia diciptakan dengan segala kesempurnaannya. Meskipun
kita bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, tidak ada yang membedakan. Berwujud
lengkap dengan 2 mata, 2 telinga, 1 hidung, dst. Kita adalah sama.
Apakah dengan kesamaan ini perlu ada pembagian ras? Tentunya
tidak. Warna kulit, bahasa, suku bangsa, bentuk wajah, semuanya boleh berbeda,
tapi kita tetap sama, kita tetap satu. Bhinneka Tunggal Ika, meskipun
berbeda-beda tapi tetap satu.
Hikmah Persamaan
Persamaan ini harus terus kita jaga supaya bisa saling
menghargai, dan menghormati, sehingga akan terwujud persaudaraan, saling bahu
membahu, mau berbagi dan saling berempati.
Apakah tidak boleh ada perbedaan? Tentunya boleh saja.
Karena persamaan dan perbedaan bagaikan 2 sisi mata uang, atas dan bawah.
Perbedaan sangatlah wajar dan hal yang alami. Namun tujuan akhir adalah dapat
saling memahami dan menghormati.
Bagaimana Menyikapi
Adanya Perbedaan
Segala sesuatu tentu ada pasangannya. Persamaan lawannya
perbedaan. Meskipun setiap insan memiliki persamaan tapi bisa jadi, lebih
banyak perbedaannya. Perbedaan tidak selalu mempunyai arti negatif. Perbedaan merupakan sunnatullah, atau hal yang
alami terjadi.
“Seandainya Rabbmu berkehendak niscaya manusia Dia jadikan
umat yang satu, namun mereka senantiasa berselisih.” (QS. Huud : 118)
Lalu bagaimana cara kita menyikapi perbedaan yan pasti
terjadi tersebut? Sikapi perbedaan dengan lapang dada, saling memahami dan
menghargai, maka nantinya tidak akan ada perpecahan, atau kerusakan. Hal
terpenting sebelum kita bereaksi akan perbedaan yang ada adalah melakukan
tabayyun. Mencari tahu terlebih dahulu, apa penyebab perbedaan itu, sehingga
tidak bersuu'dzon.
Benarkah Perbedaan
Itu Indah ?
Tentunya benar, karena dengan perbedaan, kita akan menjadi
lebih dewasa, baik dalam bersikap juga dalam menghadapi persoalan yang ada. Tak
lupa ambillah hikmah akan apa yang
terjadi supaya untuk selanjutnya kita bisa lebih mawasdiri. Dewasa bukan
terlihat dari usia, tapi dewasa bisa dari segi wawasan, pola pikir juga
bersikap.
Tidak ada komentar:
Silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve komentar kamu.
Terima kasih atas pesan yang disampaikan