Ibu, Engkaulah Pembentuk Peradaban Suatu Bangsa
![]() |
Ibulah, pembentuk generasi buah hatinya. (Sumber : Freepik) |
Baiti jannati, rumahku surgaku, menjadi harapan
semua keluarga. Menciptakan sebuah keluarga yang selalu dirindukan. Kenapa
demikian? Karena rumah merupakan tempat berkumpulnya semua anggota keluarga,
ayah, ibu, dan anak-anak. Tempat bernaung untuk segala kondisi dengan
menyatukan hati, menguatkan jiwa penuh rasa saling memahami juga mengasihi
antar semua anggota keluarga.
Semuanya bermula dari keluarga, adanya orangtua
yang membersamai anak-anaknya dengan pola pengasuhan yang baik, menanamkan
norma agama sejak dini juga menguatkan jiwanya dengan curahan kasih sayang.
Anak tidak hanya membutuhkan pemenuhan secara materi, tetapi juga pemenuhan
ruhani yang akan terus dirasakannya sepanjang masa. Anak-anak yang terbentuk
dalam keluarga menjadi pilar suatu bangsa, karenanya benar jika dikatakan bahwa
ibu merupakan pembentuk sebuah peradaban.
Ibu
adalah sekolah pertama anak-anaknya.
Sejak dalam kandungan, anak sudah mendapatkan
asuhan dari ibunya. Kata-kata, perilaku, keteladanan juga keimanan mulai
terbina sejak dini. Kemudian terus berlanjut saat mereka kecil hingga tumbuh
dewasa. Pola asuh ibu inilah yang akan membentuk karakter generasi penerus. Ibu
yang baik akan menelurkan generasi yang baik, begitupun sebaliknya.
![]() |
Kasih sayang ibu akan terus menerangi kehidupan anak-anaknya. (Sumber : Pixabay) |
Pola pengasuhan positif tentu menjadi pilihan,
yaitu dengan memberikan pola asuh yang memberikan dukungan dan menghindari
kekerasan. Semuanya dilakukan dengan penuh kasih sayang juga kelembutan. Karena
pengasuhan yang keras akan membentuk jiwa anak yang keras pula. Orangtualah
yang menjadi role model, baik dalam
berperilaku juga bertutur kata. Jiwa anak adalah peniru yang ulung, sehingga
apa yang dilihat dan didengarnya akan serta merta dicontohnya.
Limpahan
kasih sayang.
Kasih sayang merupakan hak setiap anak. Pola
pengasuhan yang penuh kasih sayang akan membuat jiwa anak menjadi lebih
mandiri, kuat dan lebih peka terhadap kondisi sesama. Memberikan kesamaan pada
semua anak, tanpa membandingkan antara satu anak dengan lainnya.
Peran ibu di era milenial saat ini, dituntut untuk
lebih berhati-hati dalam hal pengawasan dan kontrol terhadap buah hatinya.
Anak-anak semakin mudah mengakses informasi apapun melalui gawai yang mereka
pegang, youtube, gaming, social media, dll. Penekanan yang keras akan membuat
anak semakin berontak dan terus berusaha melakukan yang mereka inginkan. Namun,
bila pendekatan yang dilakukan dengan penuh kasih, maka secara perlahan mereka
dapat memahaminya dengan baik.
Memperkuat
dasar keimanan.
Pondasi keimanan perlu ditanamkan sedini mungkin
agar anak dapat mengaplikasi dalam kehidupannya sehari-hari secara perlahan
sehingga nantinya menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan. Menanamkan
keimanan sejak dini akan membuat dirinya lebih memahami mana yang sebaiknya
dilakukan dan mana yang dihindari, terbentuk kontrol diri yang baik.
![]() |
Pondasi yang kuat tidak akan terpengaruh dengan derasnya perubahan. (Sumber : Pixabay) |
Dasar keimanan dan budi pekerti yang baik menjadi
bekal untuk masa depan anak kelak. Masa akan terus berganti, orangtua tidak akan
selalu menemani langkah kaki putra putrinya, tetapi akan membiarkannya terbang
untuk meraih cita-citanya. Pondasi awal yang kuat akan membuat anak-anak tidak
mudah terombang-ambing, teguh pendirian dan tegar dalam menghadapi tantangan
didepannya.
Ibu adalah madrasah pertama dan utama untuk
anak-anaknya, yang mulai ditanamkan sejak masih dalam kandungan, kemudian terus
dilakukan hingga tumbuh dewasa. Tak ada keluhan dan kesedihan yang terpancar
dari raut wajahnya. Semuanya dilakukan dengan penuh cinta kasih untuk mendukung
pertumbuhan buah hati tercinta.
Ibu menjadi kaki peradaban. Generasi yang terbentuk
dalam pola asuhnya menjadi penerus dan tonggak sejarah kemajuan suatu bangsa.
Melalui generasi inilah bangsa akan terus dikembangkan.
Ibu, dipundakmulah buah hati tumbuh
dan berkembang.
Engkaunya pencetak generasi penerus bangsa.
Generasi yang akan memperkuat dan perkokoh kemajuan bangsa ini.
Dekap erat kami dan berikan kasih sayangmu sepenuh hati.
Agar kami dapat tumbuh sesuai dengan harapanmu.
Menjadi buah hati kebanggaan keluarga dan negara.
Engkaunya pencetak generasi penerus bangsa.
Generasi yang akan memperkuat dan perkokoh kemajuan bangsa ini.
Dekap erat kami dan berikan kasih sayangmu sepenuh hati.
Agar kami dapat tumbuh sesuai dengan harapanmu.
Menjadi buah hati kebanggaan keluarga dan negara.
Salam sayang.
Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing 'Perempuan Menulis Bahagia.'
Tidak ada komentar:
Silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve komentar kamu.
Terima kasih atas pesan yang disampaikan