Tips Menghadapi Musim Kemarau

Musim kemarau (Foto : Pixabay)

Bismillah.

Hay gaes, bagaimana cuaca hari ini? Panas atau sudah hujan di tempatmu?

Panas, panas dan panas.
Kata ini yang diucapkan orang beberapa waktu terakhir ini. Semakin hari kondisi bumi terasa semakin panas dan terik. Meskipun begitu, angin terus bertiup semilir sehingga bisa membantu menghapus keringat yang menetes perlahan di dahi.

Musim kemarau panjang
Memasuki bulan Oktober, Jakarta masih belum diguyur air hujan. Air yang dirindukan. Kapan waktunya hujan turun? Uuuh ... rasanya sudah tidak sabar. Berdasarkan pembagian bulan, seharusnya saat ini sudah masuk bulan penghujan, tetapi hilal untuk hujan belum nampak juga.

Beberapa waktu sebelumnya, kita di ramaikan dengan terjadinya kabut asap Karhutla, yang penyebarannya hingga ke negeri tetangga. Alhamdulillah daerah yang terkena kabut asap, saat ini sudah mulai terang dengan turunnya hujan. Semuanya merasa bersyukur.

Namun, untuk daerah yang masih belum turun hujan terus merasakan dampak musim kemarau ini. Panas yang seolah-olah membakar tubuh, debu yang mampu menyesakkan dada karena kondisi sekitar yang kering juga air yang semakin hari debitnya berkurang.
Menurut informasi BMKG, suhu udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya berkisar antara 31-33 derajat Celcius dan dalam waktu dekat belum menunjukkan adanya hujan akan turun.
Hujan yang dinanti (Foto : Pixabay)
 Apa penyebab musim panas yang panjang?
Entah apa yang membuat musim kemarau saat ini menjadi lebih panjang dari sebelumnya. Apakah semua karena dosa yang sudah kita perbuat, sehingga Allah SWT memberikan ujian ini. Sedih. Jangan ya Allah ... Maafkan kami yang terus menerus membuat Engkau marah. Kami yang selalu menambah dosa dari hari ke hari. Kami yang sering kali merasa khilaf dan terlena akan kenikmatan yang dirasakan. Astaghfirulloh ....

Tips menghadapi musim kemarau
Lalu bagaimana menghadapi musim kemarau saat ini, apa yang sebaiknya kita lakukan?

1. Berdoa
Suatu perubahan hanya dapat terjadi dengan bantuan doa, tetapi bukan hanya sekedar itu saja. Hendaknya kita juga bisa lebih menjaga diri, memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukan dan mau mengingatkan juga dengan sesamanya, atau paling tidak dengan orang terdekat.   

2. Gunakan air seperlunya
Lamanya waktu musim kemarau membuat debit air semakin hari semakin berkurang. Pasokan air yang ada tentunya harus lebih dihemat agar dapat terus digunakan untuk hari-hari selanjutnya. Air bekas cucian juga bisa dimanfaatkan untuk membantu meminimalisir debu-debu yang beterbangan dan kondisi tanah yang kering. Setidaknya siraman air bekas tersebut membuat udara jadi lebih adem.

3. Menjaga kebersihan lingkungan
Saat musim kemarau, lingkungan terasa kering. Angin yang bertiup membuat debu menumpuk dan kita harus selalu menjaga kondisi kebersihan ini. Karena tumpukan debu akan membuat kotoran yang mengering. Bila terhirup bisa membuat dada menjadi sesak.
Membuang sampah pada tempatnya juga menjadi hal yang harus terus dijaga dalam kondisi apapun. Kuncinya kebiasaan. Karena jika sampah di buang sembarangan, kotorannya akan menumpuk dan saat hujan tiba, akan membuat saluran air tersumbat. Sebaiknya hindari masalah agar tidak timbul masalah selanjutnya.

4. Menjaga kelestarian alam
Lingkungan yang mulai mengering tidak membuat kita lantas mengabaikan kondisi yang ada. Kelestarian alam tetap harus dijaga sebaik mungkin. Alam sudah memberikan banyak arti dan kehidupan untuk kita, maka saatnya sekarang kita menjaga alam ini dengan penuh tanggung jawab untuk kepentingan bersama.
Embun kesegaran (Foto : Pixabay)
5. Menjaga kesehatan diri dan keluarga
Terus menjaga diri dan keluarga. Saat musim kemarau, kebutuhan cairan akan lebih banyak yang membutuhkan. Karena dipengaruhi oleh cairan tubuh yang keluar, seperti keringat, panas yang menguap sehingga cepat terasa kering, dll. Selain cairan tubuh, asupan makanan juga perlu dijaga agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi dengan baik.  

Hujan ... Kami sangat merindukanmu. Kami menunggu rintik air sejuk sebagai limpahan rahmat-Mu. Kapankah itu terjadi? Maaf bukan karena kami tidak bersabar, tetapi memang itulah yang kami rasakan. Maafkan atas semua kesalahan yang sudah kami perbuat. Curahan rahmat-Mu yang kami nantikan. Ampuni kami ya Allah ....



6 komentar:

  1. Yang nomor Dua aku bangeeet. Gunakan air seperlunya = Mandi sekali sehari saja.. hehe...

    Aku Juga Rindu hujan.. Rindu bau basah.. Rindu aromanya.. semoga Allah segera berkenan menurunkan hujan. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Semoga hujan segera turun. Ternyata Mbak ya ....

      Hapus
  2. Srmoga air yang dirindukan segera turun memberi kesejukan

    BalasHapus
  3. Dinegeri tetangga hujanpun masih turun dgn lebat. Sampai gatau kapan musim kemaraunya. Skrng di indonesia cuaca panas, gatau kapan hujannya. Sedang dikotaku kota angin ini, angin sangat kencang tiap hari hembusannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga musim yang diharapkan bisa segera datang dan memberikan kesejukan untuk semuanya.

      Hapus

Silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve komentar kamu.
Terima kasih atas pesan yang disampaikan

Diberdayakan oleh Blogger.