Review Buku : Aku dan 8 Bintang
Buku untuk para Ibu yang menginspirasi. |
Bismillahirrohmanirrohiim
Membaca buku memberikan banyak manfaat, khususnya
untuk pembaca. Selain menambah wawasan, buku juga mampu memberikan inspirasi
dan penyemangat. Goresan tinta yang tertuang memberikan makna tersendiri,
sehingga mampu membekas dalam diri pembacanya.
Salah satunya dari buku yang saat ini akan saya
bedah. Isi bukunya merupakan kisah pribadi dalam pengasuhan ke-8 buah hati
tercintanya. Ya, memiliki 8 buah hati tentunya tidak mudah, butuh perjuangan
yang lebih. Namun, penulis dapat meramu semua yang dialami menjadi hal yang
indah dan menyenangkan. Saya memang belum mengenal dekat penulisnya, tetapi dari
pengenalan sekilas, saya mendapatkan banyak ilmu dan hikmah.
Sosok
Penulis
Penulis Wulansari Apriani adalah seorang ibu yang juga bekerja di salah
satu instansi pemerintah. Di sela-sela waktunya juga menjadi motivator untuk
memberikan inspirasi bagi para ibu yang lain. Menjalani kehidupan dengan
mengambil banyak hikmah dari wanita luar biasa zaman Nabi Muhammad saw adalah
inspirasinya.
Yaitu dalam kesehariannya berusaha berperan
sebagai Khodijah, seorang ibu yang mencurahkan kasih sayangnya untuk anak-anak
dengan penuh bijak. Saat suami sedang bertugas harus mengasuh anak seorang diri,
berusaha tegar dan kuat bagaikan kisah Maryam binti Imron. Menjadi Asma binti
Abu Bakar dengan keberaniannya yang luar biasa. Kemudian suatu waktu berperan
bagai Aisyah ra, yang berikhtiar dengan maksimal belajar dan menambah ilmu.
Disisi lain sebagai ibunda Nabi Musa as, yang harus sabar, berani dan ikhlas
melepas kepergian anak-anaknya menuntut ilmu untuk menggapai masa depan yang
cerah.
Isi
Buku
Anak merupakan anugerah dan amanah yang Allah SWT
berikan. Orang tualah yang akan memberikan warna dan membentuknya. Inilah tugas
terbesar orang tua. Bukan semata hanya membesarkannya, tetapi juga mampu
memberikan hal yang bermakna dalam kehidupan anak di masa depannya kelak.
“Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka
itukah orang-orang yang merugi.”
(QS.
Al-Munafiqun : 9)
Penulis mengangkat kisah dari apa yang dialami
ke-8 anaknya, tetapi memang tidak semuanya dituangkan, berapa bagian yang
memberikan hikmah tertentu dan kemudian ada penambahan dari kisah yang lain.
Salah satu kisahnya menceritakan anak ketiga yang
sedang senang ke masjid. Masjid memang menjadi rumah kedua bagi anak-anak.
Hingga suatu ketika anak menjadi tertuduh karena dianggap telah membuat gaduh.
Padahal, sebenarnya tidaklah demikian, anak justru membantu menangani anak-anak
lain yang sedang berisik. Merasa tidak nyaman dengan teguran yang disampaikan
kepadanya, anakpun langsung menyampaikan pertanyaan balik, “apakah orang tua
selalu dalam posisi yang benar?.”
Hal ini menjadi perenungan mendalam dan penulis
berusaha menggali lebih jauh, apa kelebihan anak ketiganya ini.
Hikmah
Menjadi ibu merupakan hal yang terindah, meskipun
sibuk dengan aktivitas keseharian yang meletihkan, tetapi itu semua tidak
menjadi kendala karena semua yang dilakukan berusaha untuk diseimbangkan dan
mengubah rasa letih menjadi lillah. Membersamai 8 bintang dengan beragam
keistimewaan dan perbedaannya mampu menjadi penguat terindah baik dikala semua
ujian datang bersamaan atau silih berganti. Mendekat kepada Sang Khalik menjadi
kunci utamanya yaitu dengan menjaga tilawah, beristighfar dan bertawazun.
Buku yang dihasilkan penulis bagaikan oase
ditengah kondisi saat ini. Buku yang mampu menggugah jiwa seorang ibu agar
terus mampu menyinari keluarganya. Harapan penulis semoga kita sama-sama mampu
menuju cahaya dan menjadi cahaya bagi orang-orang disekitar kita, menjadi pengusung
kebaikan. Insya Allah.
Semoga bermanfaat.
Ini yang bikin iri
BalasHapusKita banyak belajar ya Mbak.
Hapus