Menanamkan Nilai Kejujuran Sejak Dini
Kejujuran (Sumber : Pixabay) |
Hai Sobat ....
Kejujuran merupakan nilai luhur yang harus terus
di jaga sebaik mungkin. Jujur sama dengan amanah
yang berarti dapat dipercaya. Nabi Muhammad saw mendapatkan julukan al amin (dapat di percaya). Maka menjadi
hal yang sangat penting, sebagai orang tua menanamkan sejak dini nilai luhur
ini.
Orang
tua sebagai role model
Mengenalkan kejujuran pada anak, tentunya harus
dimulai dari orang tua terlebih dahulu. Apabila orang tua dapat menjadi
kepercayaan anak, baik dengan perkataan dan perbuatan, maka anakpun akan meniru
apa yang telah di lihatnya. Orang tua merupakan role model bagi perkembangan anak-anak.
Daya ingat anak begitu kuat hingga apapun yang
didengar dan dilihat dapat dengan mudah di tiru. Maka ini menjadi kontrol bagi
orang tua agar berhati-hati baik dalam perkataan juga tingkah laku.
Saat
anak berbohong
Melakukan suatu kesalahan merupakan hal yang
wajar, terlebih bagi anak-anak. Marah, membentak ataupun memukul bukan menjadi
solusi yang tepat, tetapi orang tua bisa mengingatkan secara perlahan. Jelaskan
apa manfaatnya jika anak berkata jujur dan apa akibatnya bila dia berbohong.
Melatih suatu kebiasaan yang baik tentunya
membutuhkan waktu dan pengertian penuh. Bila sekali saja anak melakukan
kesalahan kemudian di hardik dengan keras, maka anak akan merasa trauma dan
akan mengulang kembali kesalahan yang sudah pernah dilakukan. Berbeda halnya
bila anak mendapatkan penjelasan dengan kata-kata yang lembut, maka anak akan
mencoba melakukannya sesuai apa yang dicontohkan.
Selain menegur dengan lembut, orang tua pun
hendaknya merahasiakan kesalahan anak tersebut, tidak menceritakan pada yang
lain karena hakikatnya tidak ada insan yang sempurna. Saat anak berhasil
melakukan hal yang terbaik maka berikan pujian supaya perbuatan baik yang
dilakukannya bisa terus berkelanjutan dilakukan hingga nantinya terbiasa dan
menjadi bagian dari kepribadiannya.
Pentingnya sebuah kejujuran. (Sumber : Freepik) |
Kisah
Anak Penggembala
Teringat kisah pada zaman Umar Bin Khattab,
khalifah yang tegas dan peduli dengan rakyatnya. Suatu ketika Umar Bin Khattab
melakukan perjalanan ke luar kota untuk mengetahui bagaimana kondisi rakyatnya,
hingga sampailah di padang rumput. Terlihat seorang anak yang sedang menggembalakan
kambing. Merasa tertarik dengan kambing yang digembalakan tersebut maka Umar
Bin Khattab pun menghampiri penggembalanya.
“Wahai penggembala, kambingmu begitu banyak.
Apakah kau bersedia menjual kambingmu padaku?” tanya Umar.
“Maaf tuan, kambing ini bukanlah milikku. Aku
hanyalah seorang penggembala dan kambing yang banyak ini adalah milik majikanku,”
jawab penggembala.
Meskipun sudah mendapatkan penjelasan dari penggembala,
Umar Bin Khattab terus mencoba membujuknya.
“Wahai penggembala, tuanmu tidak akan tahu jika
kau menjual kambing itu, barang seekor. Begitupun orang lain tidak akan melihat
kau menjual kambing itu padaku,” bujuk Umar Bin Khattab.
“Wahai tuan, memang benar tidak ada orang yang
mengetahui bahwa aku menjual kambing ini, tetapi dimanakah Allah? Bukankah Dia selalu
mengetahui apa yang diperbuat oleh semua makhluk-Nya,” jawab penggembala itu
sambil menatap Umar.
Mendengar jawaban yang disampaikan oleh si penggembala,
Umar Bin Khattab meneteskan air mata atas kejujuran yang telah dilakukan
olehnya. Kejujuran yang terjaga dengan baik.
Atas kejujuran si penggembala, khalifah Umar Bin
Khattab pun berusaha menebusnya untuk dimerdekakan. Kambing yang digembalakan juga
dibeli oleh Umar pada majikannya, yang kemudian diberikan pada si penggembala.
Epilog
Kejujuran merupakan budi pekerti luhur yang patut
dijaga sampai akhir hayat. Karenanya menanamkan sejak dini penting dilakukan,
terlebih orang tua sebagai role model
anak dalam perkataan dan perbuatan. Maka sudahkah kita mengajarkan kejujuran
pada anak sejak dini?
Semoga bermanfaat.
ikut terharu membaca Kisah Umar dan Pengembala, memang kejujuran di perlukan di segala medan, terkadang sulit bahkan pahit untuk berkata jujur tapi itu lebih bauk dari pada berbohong, apalagi sebagai orang tua wajib hukumnya memberi contoh untuk jujur kepada anak, karena anak adalah kertas putih tergantung orang tua yg menncoretnya daan nantinya menjadi apa :)
BalasHapusMeskipun demikian ada tiga hal dalam Islam yg di bolehkan berbohong:
1. Berbohong ketika memuji pasangan Suami maupun Istri agar hubungan menjadi harmonis.
2. Berbohong di medan perang dan
3. Berbohong untuk mendamaikan saudara yg bertikai.
Alhamdulillah ada penambahan. Memang ada kebohongan yang boleh dilakukan, karena mempunyai tujuan yang baik.
HapusTerima kasih Mas.
Mengajarkan kejujuran kepada anak memang harus sejak dini dan tentu saja melalui keteladanan. Orang tua haruslah menjadi contoh atau role modelnya. Setuju sama pendapat mbak.
BalasHapusIya Mbak. Ini jadi kunci penting untuk anak-anak sejak dini.
HapusKejujuran ini yang susah di jaman sekarang, banyak orang tua yang berbohong sama anaknya sehingga anaknya mencontoh perilaku orang tuanya, semoga kita selaku orang tua menjauhkan perilaku tersebut ke anak2 kita :(
BalasHapusAamiin.
HapusAwalnya niat kebohongan untuk menutupi satu hal, tapi jika terus berlanjut jadinya kebiasaan yang kurang baik deh.
Terharu bacanya, seorang anak sudah memiliki Ihsan ( merasa dilihat Allah ketika melakukan sesuatu)..tugas kita sebagai Orangtua adalah mengajarkan sejak dini tentang kejujuran ini dengan keteladanan pula
BalasHapusBetul Mbak. JIka sejak dini sudah mulai dibiasakan, nantinya anak jadi terbiasa dan terus dijaga hingga dewasa.
HapusTerima kasih sudah menuliskan lagi kisah ini Mbak
BalasHapusSetuju, orang tua seharusnya selalu memberi teladan dan mengajarkan bahwa kejujuran itu baik dalam perkataan maupun perbuatan penting dipegang sampai nanti.
Terima kasih juga sudah mengikuti Mbak.
HapusOrang tua adalah contoh bagi anak-anaknya. Semoga kita bisa menjadi orangtua yang selalu dicintai juga dibanggakan oleh anak-anak.
Hmm, setuju banget dan kadang suka terharu sendiri. apakah telah benar mengajarinya dalam bersikap dan bertindak ataukah belum
BalasHapusDari anak, kita bisa leih mengaca akan kepribadian kita juga ya Mbak.
HapusMenjadi role model ini nih yang terkadang susah gampang pastinya ya oleh semua orang, yang penting tetap ingat bahwa sudah jadi orang tua
BalasHapusMenjadi orangtua memang tidak mudah karena nantinya akan menjadi contoh untuk anak-anak.
HapusSetuju, kejujuran harus diajarkan kepada anak sejak dini. Kejujuran mata uang yang berlaku dimana-mana
BalasHapusIya Mbak, ini bagaikan mata uang yang berlaku dimanapun ya. Hehehe.
HapusAlhamdulillah, kejujuran bagi saya sangat berharga & lebih dari segalanya.
BalasHapusAlhamdulillah. Semoga terus terjaga ya Mbak.
HapusIya mbak, memang melatih kejujuran pun harus sejak dini. Kita sendiri memang harus menjadi rolee model termasuk saat menjanjikan apapun kepada anak. Nggak boleh kasih janji dusta
BalasHapusBenar Mbak. Ini yang perlu kita ingat sebagai orangtua, bahwa kita adalah contoh untuk membentuk karakter anak nantinya.
HapusIya bener mba.. Anak itu gimana orang tuanya. Semoga bisa menjadi orang tua panutan
BalasHapusAamiin. Sebagai orangtua kita perlu banyak berbenah dengan ilmu juga mendengarkan nasehat dari orangtua kita.
HapusMemang jujur itu sulit di zaman sekarang Mba, iya betul Mba, orang tua harus jadi role model untuk anak mencontoh bagaimana supaya jujur. Supaya ke depan tidak ada yang korupsi uang, korupsi waktu dan korupsi kepercayaan 😁
BalasHapusSetuju banget nih mbak. Memposisikan diri sbg anak, saya gak bisa gak setuju. Udah itu aja. Semoga makin bamyak ortu yg sadar bagaimana mendidik anaknya agar bisa jujur yaitu dg menjadi role model dan menasihati dg baik bukan malah memarahi dg kasar.
BalasHapusAamiin. Contoh baik yang kita berikan dan menjauhkan anak-anak dari hal yang buruk agar tidak terekam dalam memorinya.
Hapus